Analisis Standardisasi Laboratorium Dalam Proses Pembelajaran Fisika (Studi Kasus Di SMA 4 Langsa)
DOI:
https://doi.org/10.58192/insdun.v2i3.964Keywords:
laboratory, physics teacher, physics laboratory facilities at SMA Negeri 4 LANGSA observation sheetAbstract
The research included the head of the laboratory, laboratory staff, physics teacher, students, and physics laboratory facilities at SMA Negeri 4 LANGSA as subjects. Data collection techniques comprised observation sheets, questionnaires, interview guides, and documentation. The study's results encompassed interviews conducted with the head of the laboratory, physics teachers, and students. These findings will be presented in a table format. Based on observations at SMAN 4 Langsa, the laboratory equipment was deemed relatively good, with nearly 80% completeness. Consequently, it can be concluded that the standardization of the physics laboratory's facilities and infrastructure at SMAN 4 Langsa is close to meeting good standards due to its sufficient facilities and infrastructure. However, the standardization of physics laboratory management competency at SMAN 4 Langsa is not fully compliant with the regulations outlined in the Minister of National Education of the Republic of Indonesia's No. 26 of 2008. Additionally, the effectiveness of utilizing physics laboratory facilities and infrastructure at SMAN 4 Langsa indicates poor quality.
References
Afifuddin, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia, 2012.
Ahmad Abu Hamid, Sistem Manajemen Laboratorium MIPA, Yogyakarta: UNY, 2011.
Akinbobola, Akinyemi Olufunminiyi, “Evaluating Science Laboratory Classroom Learning Environment In Osun State Of Nigeria For National Development", Journal Of Resources Development And Management, 2015.
Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Disekolah , Jakarta : Pt Renika Cipta, 2004.
Barnawi dan Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, Yogyakarta: ArRuzz Media, 2012.
Buku Pedoman Standardisasi Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Atas. 2011.
Depdikbud, Pengelolaan Laboratorium Sekolah Dan Manual Alat Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Mnengah Umum, 1998.
Dian Eka Budi Yanti, dkk, "Analisis Sarana Prasarana Laboratorium Fisika dan Intensitas Kegiatan Praktikum Fisika Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Fisika SMA Negeri Di Kabupaten Jember”, Vol. 5, No. 1, 2016.
Didin Kurniadin, dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan: Konsep Dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Pt. Rineka Cipta, 2013.Jasa Ungguh Muliawan, Metodelogi Penelitian Pendidikan Dengan Studi Kasus,Yogyakarta: Graha Media, 2014.
Kemendikbud, Salinan Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.Kancono, Manajemen Laboratorium IPA, Bengkulu: FKIP UNIB, 2010.
M. Arianto, “Solihin. Perkembangan Perpustakaan Islam Pada Periode Klasik. Jurnal Tsaqofiyyah”, Vol 4, 2001.
M. Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Pt Raja Gofindo Persada, 2006.
Majid, Strategi Pembelajaran, Jakarta : PT. Remaja Rosdarkarya, 2013.
N. Sundoro Katili, dkk, “Analisis Sarana Dan Intensitas Penggunaan Laboratorium Fisika Serta Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri Di Kabupaten Jembrana”, Vol. 3, 2013.
Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah Dan Pengolahannya, Bandung : Pudak Scientific, 2013.
Nyoman Mastika, dkk, “Analisis Standarisasi Laboratoroim Biologi Dalam Proses Pembelajaran Sis Ma Negeri Kota Denpasar”, Vol. 4, 2014.
PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Permendikbud, No. 24 tahun 2007, Tentang Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
PP Nomor 102 Tahun 2000 Tentang Standardisasi Nasional.Panduan Pelaksanaan DAK Sekolah Menengah Atas. 2014.
Putri Senta, “Pengelolaan Laboratorium Ipa Studi Di SMP Negeri 80 Jakarta Timur”. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 3, No 2, 2014.