ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN DENGAN PENGATURAN ULANG WAKTU SIKLUS APILL DI SIMPANG EMPAT MAYA KOTA TEGAL
DOI:
https://doi.org/10.58192/unitech.v1i2.413Keywords:
Simpang, Keselamatan, Konflik Lalu Lintas, Waktu Siklus, PTV VISSIM, SSAMAbstract
Persimpangan merupakan simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau lebih ruas jalan bertemu dan pada simpang inilah terdapat potensi konflik lalu lintas yang mungkin akan terjadi. Terutama pada simpang empat bersinyal Maya kota Tegal, dimana salah satu upaya untuk mengurangi konflik lalu lintas dengan melakukan pengaturan ulang waktu siklus dan fase pada simpang. Simpang diberi pengaturan APILL bertujuan untuk menghindari terjadinya konflik lalu lintas dan sebagai upaya untuk mempertahankan kapasitas jalan. Metode yang digunakan dalam analisis kinerja simpang adalah menggunakan perhitungan pada MKJI dan menggunakan software PTV VISSIM. Sedangkan untuk analisis konflik lalu lintas dengan melakukan pengamatan langsung dan dibandingkan dengan software SSAM untuk mengetahui jumlah konflik yang terjadi. Langkah selanjutnya yaitu dengan memberikan rekomendasi penanganan dari permasalahan konflik lalu lintas dengan menggunakan software PTV VISSIM. Rekomendasi penanganan yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengaturan ulang waktu siklus menggunakan pengaturan 3 fase dan 4 Fase, yang selanjutnya akan dibandingkan dengan kondisi awal. Dari rekomendasi yang telah dilakukan menggunakan software PTV VISSIM, didapatkan rekomendasi yang paling tepat adalah menggunakan pengaturan 3 Fase. Hasil dari simulasi pengaturan 3 fase, ternyata efektif mengurangi jumlah konflik lalu lintas dan tingkat pelayanan masih dalam kondisi baik.
References
Alamsyah A.A. (2008). Rekayasa Lalu Lintas. Edisi Revisi. Universitas Muhammadiyah, Malang.
Badan Pusat Statistik Kota Tegal.2022. Kota Tegal Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota Tegal
Departemen Jenderal Bina Marga (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Direktorat Bina Jalan Kota. Jakarta.
Irawan, M. Z., & Putri, N. H. (2015). Mikrosimulasi Mixed Traffic pada Simpang Bersinyal dengan Perangkat Lunak VISSIM (Studi Kasus: Simpang Tugu, Yogyakarta). Jurnal Transportasi Multimoda, 13(3), 97-106.
Kementerian Perhubungan. 2009. KM 62 Tahun 2003 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas. Jakarta.
Mandasari, T., & Riani, D. (2019). Analisis Persimpangan Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Studi Kasus (Jalan Tambun Bungai–Jalan Ra Kartini). Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, 2(2), 177-185.
Munawar, A. (2009). Manajemen Lalu Lintas Perkotaan. Jogjakarta: Beta Offset.
Rusmandani, P., Anggana, E. P., & Sasmito, A. (2020). Mikrosimulasi Kinerja Simpang Bersinyal Dengan Menggunakan Software Surrogate Safety Assessment Model (SSAM) di Kota Malang (Studi Kasus: Simpang Terusan Sulfat). Jurnal Rekayasa Sipil, 14(2), 120-128.
Rohman, M. A. U., & Kartikasari, D. (2016). Analisa Kemacetan Lalu Lintas pada Pasar Tradisional di Ruas Jalan Sekaran-Maduran. Jurnal Civilla, 1. Vol. 1, No. 2, 1–6
Sugiyono,2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta
Sujarweni, V., Wiratna. 2015. Metodelogi Penelitian – Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Suryaningsih, O. F., Hermansyah, H., & Kurniati, E. (2020). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jalan Hasanuddin-Jalan Kamboja, Sumbawa Besar). lnformasi dan Ekspose hasil Riset teknik Sipil dan Arsitektur, 16(1), 74-84.
Ulfah, M., Aly, S. H., & Ramli, M. I. (2017). Mikrosimulasi Lalu Lintas Pada Simpang Tiga Dengan Software Vissim: Studi Kasus Simpang Jl. AP Pettarani-Jl. Let. Jend. Hertasning-Jl. Rappocini Raya. In Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi.
Welendo, L., & Syamsu, A. S. (2017). Evaluasi Waktu Siklus Pada Simpang Bersinyal Jalan MT. Haryono-Laode Hadi-Brigjen M. Yoenes Kota Kendari. DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 9(1), 46-53.
Widyawan, S. (2019). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Untuk Meningkatkan Keselamatan Pada Simpang Depok Kota Depok. AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi, 2(1), 30-38.